SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Ketua Umum Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si, menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX di Kabupaten Jayapura wajib divaksinasi.
“Kami sudah putuskan di rapat pada Jumat (27/8) lalu, bahwa semua yang terlibat di dalam PON XX. Baik itu, panitia maupun SDM pendukung di (klaster) Jayapua ini wajib divaksin. Karena nanti ada Id Card yang akan diberikan atau dikeluarkan, untuk memenuhi itu ada beberapa persyaratan guna mendapatkan Id Card tersebut salah satunya sudah divaksin,” kata Mathius Awoitauw usai melakukan audiensi dengan Danlanud Silas Papare Marsma TNI Budhi Achmadi, di Sekretariat Sub PB PON Klaster Kabupaten Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Kenapa pihaknya harus konsisten soal vaksin, karena atlet maupun official dan tim pendukung lain dari setiap provinsi yang datang itu benar-benar diperketat, bahwa mereka semua harus sudah divaksin.
“Sebelum naik ke pesawat di PCR, tapi satu minggu sebelum berangkat kesini (minimal lima hari) mereka itu di karantina. Nah, mereka ada di wilayah Kabupaten Jayapura yang menjadi arena pertandingan itu ada di beberapa titik di empat distrik, kemudian empat zona yang kita atur penempatannya, itu kawasannya harus steril, juga semua yang terlibat,” tegas Mathius Awoitauw.
“Kami juga akan lihat apakah menjelang pelaksanaan itu harus antigen lagi, kalau tidak jangan masuk. Karena itu akan menyebarkan virus Corona,” sambung Bupati Jayapura dua periode tersebut.
Hal itu, menurutnya, baik untuk kesehatan setiap orang. Akan tetapi, juga untuk penyelenggaraan PON yang sukses Covid-19,” tuturnya.
Terkait masih banyaknya pro kontra atau menolak untuk divaksin, ujar Mathius, pihaknya menganggap itu biasa dan tidak apa-apa. “Anda punya hak untuk menolak, tetapi orang lain punya hak untuk hidup sehat. Anda juga harus memperhatikan adanya keseimbangan, jadi jangan berpikir ini adalah hak anda saja, tetapi anda harus menghargai hak orang lain. Karena mereka mau sehat, maka anda tidak boleh jalan atau tinggal di rumah saja,” ujarnya.
“Kalau you jalan, maka you akan bertemu orang lain. Berarti anda mengganggu hak orang lain untuk hidup sehat, jadi kita harus saling menghargai. Tetapi, lebih bagus lagi agar kita sama-sama mendukung suksesnya pelaksanaan PON, ya silahkan vaksin itu lebih baik,” tambahnya.
Mathius menuturkan, tidak semua orang bisa divaksin, karena nanti petugas yang akan mengecek jika ada riwayat penyakit lain atau penyakit bawaan. “Jika memenuhi syarat atau tidak, itu baru bisa ditentukan untuk divaksin. Jadi tidak langsung divaksin, begitu ya.
Pihak Panitia Sub PB PON XX Klaster Kabupaten Jayapura juga akan melihat atau mempelajari orang yang tidak bisa divaksin cukup melakukan antigen saja yang hendak menonton pelaksanaan PON XX. “Itu nanti kita lihat dulu ya. Untuk sementara tidak ada pembatasan jumlah penonton, karena nanti pak Presiden Jokowi yang akan umumkan itu. PON ini tanpa penonton, atau PON ini sekian persen saja orang yang bisa menonton. Inikan agenda nasional, jadi kita di pemerintah daerah atau panitia-panitia sub kayak begini kan tidak bisa menentukan yang merupakan wewenangnya Pemerintah Pusat.
“Dikarenakan ini agenda nasional, kita hanya panitia saja untuk mensukseskan PON itu. Jadi wajib divaksin, baik itu panitia inti, staf di bidang-bidang, tenaga relawan atau volunteer termasuk wartawan. Jika belum divaksin, tidak masuk terlibat di dalam pendukung maupun panitia. Kita juga lagi koordinasi terus untuk semua divaksin,” tambahnya.
Termasuk wartawan, kata Bupati Mathius, wajib ikut vaksinasi Covid-19.
“Informasi yang sama juga kepada semua, termasuk wartawan juga harus divaksin. Jadi kalau anda wartawan bicara-bicara terus vaksin ke sana-kemari, kalau anda sendiri tidak vaksin, ya besok anda tidak dapat kesempatan untuk mendekati arena-arena pertandingan PON,” tukas pria yang juga Ketua DPW Partai NasDem Papua tersebut.