SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jayapura pada Rabu, 12 April 2023 kemarin telah melaksanakan Sidak ke pasar tradisional, distributor dan SPBU.
Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi langkah konkret pengendalian inflasi daerah tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, secara virtual beberapa waktu lalu, guna memantau perkembangan harga dan stok bahan kebutuhan pokok di Bumi Kenambai Umbai.
Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay ketika ditanya wartawan terkait hasil Sidang tersebut mengatakan, kemarin pihaknya telah melakukan Sidak dan hari ini tim (TPID) Kabupaten Jayapura akan memberikan laporan hasil Sidak kepada dirinya.
“Tetapi, kalau untuk jadwal pengendalian inflasi itu, besok (hari ini) kami akan adakan pasar murah di Gunung Merah. Kemudian, untuk wilayah pembangunan II pada Sabtu (15/4) lusa di Depapre, sementara untuk wilayah pembangunan III pada Senin (17/4) di Nimbokrang dan di wilayah pembangunan IV pada Selasa (18/4) di Yapsi,” ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan usai membuka kegiatan Bimtek Sekolah Adiwiyata, di Aula SMP Negeri 2 Sentani, Kamis, 13 April 2023.
“Jadi, kami membagi rata semua pasar murah di empat wilayah pembangunan dengan distrik-distrik yang lebih banyak masyarakatnya beragama Muslim. Karena pasar murah yang akan kami adakan ini jelang Hari Raya Idul Fitri, tapi tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat sekitar yang ingin datang untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok atau bahan pangan lainnya,” tambah Delila Giay.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk dukungan terkait kegiatan Pasar Murah yang akan dimulai dari 14 April hingga 18 April di empat wilayah pembangunan yang ada di Kabupaten Jayapura.
Mantan Kepala DPMPTSP Kabupaten Jayapura ini menuturkan, meskipun ada kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok yang masuk pada program TPID Kabupaten Jayapura saat melakukan Sidak pada 12 April 2023. Namun masih tergolong stabil jika dilihat dari standar yang ada, juga stok barang cukup, sehingga kenaikan tidak terlalu signifikan.
“Daya beli masyarakat masih normal, karena harga relatif stabil. Mudah-mudahan keadaan ini bisa bertahan terus sampai Lebaran,” terangnya.
“Jadi, berdasarkan data yang masuk itu harga-harga bahan pokok itu semuanya naik. Walaupun tidak banyak ya, memang ada beberapa komoditi yang menonjol sekali kenaikan harganya seperti cabai. Tetapi, bahan pokok lainnya masih berkisar antara 3.000-4.000 kenaikannya. Namun untuk laporan yang jelas dan pasti itu kami masih menunggu dari tim pengendali inflasi daerah yang kemarin sudah lakukan sidak,” sambungnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang terlalu signifikan, kata Delila, pihaknya mengadakan pasar murah di beberapa titik dalam rangka mengendalikan inflasi di daerah.
“Dengan adanya pasar murah, distribusi bahan pangan atau kebutuhan pokok yang ada di pasar-pasar atau toko-toko itu dengan sendirinya akan menyesuaikan harga. Misalnya, di kegiatan pasar murah besok itu kalau kita masih turun harga salah satu bahan pokok itu kita lakukan subsidi. Contohnya, harga barang yang diambil di distributor itu kita jual kembali ke masyarakat setelah kita subsidi seperti harga minyak goreng Kita itu harganya kita ambil dari distributor 14 ribu, kemudian kita jual ke masyarakat itu 12 ribu, jadi ada subsidi 2 ribu,” bebernya.
Upaya pemantauan harga dan stok bahan kebutuhan pokok yang ada di pasaran, imbuhnya, akan terus dilakukan demi mengendalikan komoditas agar harga senantiasa stabil. Termasuk, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.
“TPID dalam melakukan sidak kemarin itu dibagi menjadi dua tim dan kedua tim itu melakukan sidak ke dua lokasi. Yakni, lokasi pertama di Sentani Kota dan kedua di Doyo Baru yang melakukan sidak ke gudang distributor, pasar dan SPBU,” pungkas mantan Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Jayapura ini.