SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pencatatan detail mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat menjadi syarat utama untuk perencanaan pembangunan lebih khususnya terhadap Orang Asli Papua (OAP).
Aplikasi Sistem Informasi Orang atau SIO Papua merupakan salah satu inovasi perencanaan pembangunan, lewat penggunaan aplikasi ini memudahkan pendataan warga, mulai dari situasi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sejumlah hal yang menggambarkan keadaan riil di kampung.
Dari hasil investigasi lapangan tim Kabar Otsus (KAOS) Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura di beberapa distrik pengelola dana otsus tahun 2023 rata-rata penggunaan dana otsus Blog Grand diperuntukan untuk kegiatan pendataan Orang Asli Papua.
“Untuk Blok Grand kami fokus pada pendataan di masyarakat, melibatkan 9 kampung dan 1 kelurahan di Distrik Nimboran. Data yang kami kumpulkan akan disinkronkan dengan aplikasi SIO Papua (Sistem Informasi Orang Asli Papua) dan Sistem Informasi Distrik (Sim Foi Distrik),” ujar Kepala Distrik Nimboran, Rahmad Marimbun kepada tim Kaos saat diwawancarai di Distrik Nimboran.
Pendataan ini menurutnya sudah dimulai sejak bulan Agustus dan diharapkan selesai pada awal Oktober.
Senada dengan Kadistrik Nimboran, Kepala Distrik Namblong. Yohan Hokoyoku, S. STP juga mengatakan pendataan Orang Asli Papua di wilayah pemerintahan distrik Namblong juga sedang dilakukan dengan dukungan dana otsus Blog Grand sebesar dua ratus juta rupiah untuk tahun 2023.
“Khusus untuk Blog grand itu kami gunakan untuk kegiatan pendataan lewat aplikasi SIO Papua di dalamnya sudah termasuk biaya petugas pendataan di tingkat kampung dan distrik,” ucapnya.
Demikian juga dengan Distrik Nimbokrang dalam sumber dana otsus blog grand sebesar 160 juta itu juga digunakan untuk kegiatan pendataan di kampung-kampung.
“Untuk blog grand kami distrik Nimbokrang tahun ini (2023 red.) sebesar 160 juta dan digunakan untuk kegiatan pendataan di aplikasi SIO Papua,” jelas Kadistrik Nimbokrang, Wellem Wouw kepada tim liputan Kaos.