SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke- VI Tahun 2022 dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Panitia Lokal KMAN VI 2022 tingkat Kabupaten Jayapura dalam bidang ekonomi.
Pemerintah daerah dalam hal ini Panitia Lokal KMAN VI Kabupaten Jayapura ingin menggerakkan perekonomian usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui penyediaan souvenir saat event kongres masyarakat adat terbesar di Nusantara itu berlangsung di Wilayah Adat Tabi, Papua pada tanggal 24 hingga 30 Oktober 2022 mendatang.
Di mana, souvenir-souvenir itu telah sesuai dan selesai dibuat, maka panitia lokal akan menyerahkan dokumen penagihan untuk proses pembayarannya kepada para pelaku UMKM.
Untuk itu, Panitia Lokal KMAN VI Kabupaten Jayapura telah melakukan pengecekan kesiapan souvenir atau cinderamata yang telah dipercayakan kepada pelaku UMKM di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Ketua Panitia Lokal KMAN VI Kabupaten Jayapura, Timothius J. Demetouw yang ditemui usai meninjau lokasi pembuatan souvenir itu mengatakan, pengecekan ke lokasi pembuatan souvenir ini dilakukan, guna memastikan progres kesiapan pembuatan souvenir-souvenir tersebut.
“Jadi, kunjungan kami yang utama adalah mengecek kesiapan pembuatan tas Noken berlogo KMAN, Festival Danau Sentani (FDS) dan Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA), serta logo Pemkab Jayapura dengan bertuliskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) keenam,” kata Timothius Demetouw, di Lokasi Registrasi Peserta KMAN VI, di Puspenka Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 21 Oktober 2022.
Lanjut Timothius Demetouw mengatakan, Noken (tas khas Papua) itu terbuat dari bahan kulit kayu dan telah dipesan sebanyak 1.000 buah.
Selain tas Noken, kata Timothius, pihak panitia lokal juga menyiapkan kaos dengan menyertakan logo media partner yang terlibat dalam publikasi selama KMAN VI berlangsung.
“Kami bersama panitia pengadaan barang dan jasa sudah melakukan pengecekan atas kesiapan dan jumlah tas Noken yang dihasilkan sudah sesuai,” ucap pria yang juga Asisten III Setda Kabupaten Jayapura ini.
“Setelah memastikan semuanya telah sesuai, kemudian kami serahkan Dokumen Penagihan untuk proses pembayarannya,” pungkas mantan Kepala Balitbangda Kabupaten Jayapura ini di akhir wawancaranya.
Untuk diketahui, pembuatan tas-tas Noken ini dikoordinir oleh Ny. Martha Ohee, di Kalkothe, Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, dengan menggerakkan mama-mama pengrajin lainnya. Sehingga berdampak ekonomi bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Jayapura.