SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE., M.Si, didampingi beberapa Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mengunjungi rumah Pdt. Willem Maloali yang berada di wilayah Distrik Sentani, baru-baru ini.
Pdt. Willem Maloali ini merupakan mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua dan juga merupakan salah satu dari 18 pendeta perdana GKI di Tanah Papua, yang kini berusia 86 tahun, hidup bersama keluarganya di rumah yang sekarang ditempatinya, yang merupakan pemberian dari Izac Hindom.
Selain mengunjungi kediaman Pdt. Willem Maloali, Bupati Jayapura juga mengunjungi kediaman Ir. Yan Pieter Karafir, M.Sc, yang merupakan mantan Bupati Jayapura periode 1991-1996 dan 1996-2001.
Kepada wartawan, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE., M.Si, menjelaskan tujuan datang ke rumah Pdt. Willem Maloali dan Ir. Yan Pieter Karafir adalah melakukan kunjungan kasih. “Intinya, kan mereka ini senior kita, dan kita ke sana bawa barang, bawa bahan makanan, terus kita berikan donasi uang untuk kunjungan kasih di masa tua mereka,” jelasnya.
Ke depan kita akan melakukan renovasi rumah dari Pdt. Willem Maloali dan Ir. Yan Pieter Karafir, M.Sc. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada Sekda Kabupaten Jayapura Dra. Hana Hikoyabi, untuk melakukan renovasi rumah dari dua tokoh tersebut.
“Mungkin berikutnya, apalagi tadi saya sudah bilang ke ibu Sekda, mungkin mereka punya rumah ini direhab karena kita lihat saja sudah kasihan sekali. Karena mereka bekerja ini tidak pernah memikirkan untuk masa tua mereka,” ujar Mathius Awoitauw.
Pdt. Willem Maloali terlihat bahagia dari raut wajahnya ketika diajak berdialog oleh Bupati Jayapura saat menyambangi tempat tinggalnya tersebut. Namun di sisi lain, kesedihan sangat terlihat di mata Pdt. Willem Maloali, dan rasanya hanya ada ruang sedih saja di dalam hatinya. Mengingat, dirinya yang sudah berusia 86 tahun ini disambangi oleh Bupati Jayapura.
“Kita tadi sudah kunjungi bapa pendeta Willem Maloali, yang umurnya sudah 86 tahun. Orang yang banyak berjasa untuk Gereja dan negara Republik Indonesia ini. Pernah menjadi ketua sinode GKI, pernah menjadi ketua DPRD Provinsi Papua dua periode dan juga pernah menjadi anggota DPR RI dua periode,” kata Mathius.
“Tapi, yang menarik dari beliau adalah pernah di sandera oleh OPM selama lima bulan lamanya. Jadi suka dukanya, perjuangannya dan pengorbanannya untuk kemajuan Papua. Kita tidak akan pernah melupakan itu, orang-orang yang berjuang luar biasa,” ujarnya.
“Mungkin kita hari ini tidak sebanding dengan mereka, dalam keterbatasan mereka berjuang dengan hati. Oleh karena itu, kami kunjungi mereka hari ini dan banyak mendapat nasehat luar biasa dari beliau yang masih kuat dan sehat. Ini akan menjadi motivasi untuk kita semua, bahwa jangan melupakan orang tua. Siapapun yang bisa mendengar informasi ini, sekali lagi saya menyampaikan jangan pernah lupakan orang tua, baik itu orang tua kandung kita maupun orang-orang yang pernah berjasa untuk negeri ini,” tegas Mathius Awoitauw.
Selain mengunjungi Pdt. Willem Maloali, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw juga mengunjungi kediaman Ir. Yan Pieter Karafir, M.Sc, (mantan Bupati Jayapura periode 1991-1996 dan 1996-2001).
“Tanggal 10 Maret itu ulang tahun Kota Sentani jadi ibukota Kabupaten Jayapura, di mana itu bapa (Karafir) yang bikin, jadi kita akan peringati itu dan sekaligus juga kita akan resmikan stadion Bas Youwe yang sudah kita rampungkan semuanya, serta memperingati Injil masuk Metu Debi. Karena itu, kita datang berkunjung untuk senior-senior atau bapa-bapa yang berjasa untun tanah ini dan kabupaten ini,” ucap Mathius Awoitauw di hadapan Ir. Yan Pieter Karafir saat berkunjung ke kediamannya, baru-baru ini.
“Jadi kita kunjungi dua orang tokoh yang berjasa untuk tanah dan daerah ini yaitu, pendeta (Willem) Maloali dengan pak (Yan Pieter) Karafir. “Setelah itu, kita datang ke pak Karafir. Bapa Karafir ini dulunya Dekan di Fakultas Pertanian (Faperta) di Manokwari, Papua Barat, kemudian pernah menjadi Sekretaris Bappeda Provinsi Papua, kemudian menjadi pimpinan UNIPA dan selanjutnya menjadi Bupati Jayapura,” ujarnya lagi.
“Pak Karafir itu merupakan ahli pertanian pertama orang Papua, jadi menariknya dari tokoh ini adalah tidak pernah mengumpulkan harta. Tapi, dia punya kontribusi yang luar biasa untuk Tanah Papua. Jadi satu pengalaman dalam kesederhanaan, dan selalu senang dan sukacita. Inilah orang-orang hebat menurut saya, baik itu pak Willem Maloali dan pak Karafir. Banyak nasehat yang disampaikan ke saya saat berkunjung ke dua tokoh ini,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut, selain berkunjung dan memberikan dukungan moral yang terpenting, pihaknya juga memberikan bantuan barang, bahan makanan dan uang saat melakukan kunjungan kasih kepada dua tokoh tersebut yang diserahkan langsung oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.