SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Ketua Technical Delegate Cabang Olahraga Pekan Olahraga Nasional XX Papua Terjun Payung Achmad Effendy Soen mengatakan satu-satunya kendala dalam cabang olahraga (cabor) terjun payung yaitu cuaca.
“Hari ini sudah terjun satu kali karena hujan, hanya latihan. Komentar para atlet cabor terjun payung sangat bagus (venue). Baru besok akan mulai dipertandingan,” kata Effendy saat ditemui InfoPublik Minggu (3/10/2021).
Selama pertandingan, kata Effendy protokol kesehatan ketat selalu dilakukan. Semua paniti, panitia pelaksana, dan peserta setiap mau naik harus melakukan antigen COVID-19 sebelum dimulai pertandingan.
Atlet yang bertanding akan terbang dari Pangkalan Udara Yohanis Kapiyaw Timika. Effendi mengatakn bahwa pihaknya akan mengerahkan armada udara milik TNI ANgkatan Udara yakni pesawat CN 235, Cessna NC 212, Helicopter Caracal, dan Bell 402.
Untuk motor kerja sama di udara peserta diterjunkan dari ketinggian 9000 kaki atau 27 ribu meter. Sedangkan untuk nomor ketepatan mendarat, para atlte dilepas dari ketinggian 3.500 kaki atau 7.500 meter.
Kategori yang dipertandingkan adalah ketepatan mendarat beregu putra putri dengan ketinggian 3500 feet sebanyak delapan babak yang memperebutkan dua medali, ketepatan mendarat putra dan putri dengan ketinggian 2500 feet sebanyak 10 babak yang memperebutkan satu medali.
Kerjasama di udara dengan ketinggian 9000 feet sebanyak 8 babak memperebutkan satu medali dan kerjasama antar parasut tiga penerjun dengan ketinggian 7000 feet sebanyak 8 babak memperebutkan satu medali.
Ada enam medali putra putri, beregu putra putrid kerjasama di udara dan kerjasama antar parasut. Sebanyak 12 provinsi yang mengikuti cabor terjun payung yaitu Papua, Papua Barat, DKI Jakarta, Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Banten dan Jawa Barat.
(Foto: HumasPPM/Iryandi Junjo)
Sumber: infopublik.id