SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Festival Danau Sentani merupakan festival budaya yang diselenggarakan setiap Bulan Juni, kali ini akan diselenggarakan pada Bulan Oktober bertepatan dengan HUT Ke-9 Kebangkitan Adat Kabupaten Jayapura dan pelaksanaan KMAN VI tepatnya tanggal 24-30 Oktober mendatang.
“Sudah tiga tahun tidak diselenggarakan karena Covid-19, dan tahun ini kita akan selenggarakan pada Bulan Oktober bertepatan dengan tanggal 24 Oktober sebagai hari kebangkitan masyarakat adat Kabupaten Jayapura dan tanggal tersebut juga sudah disepakati sebagai pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI yang diorganisir oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Jakarta setiap lima tahun,” ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si saat diwawancarai media ini di sela kegiatan pre-event FDS yang digagas oleh anak muda Papua kreatif dalam kemasan Papua Intimate Dinner berlangsung di Sultan Hotel Jakarta, belum lama ini.
Dikatakan Bupati Mathius, pada event Budaya Nusantara di Bulan Oktober ini yang di dalamnya mengandung Tiga hajatan budaya yakni HUT ke sembilan tahun kebangkitan Adat Kabupaten Jayapura, FDS dan KMAN VI ini mau menunjukkan kepada nusantara tentang budaya dan keunikan Papua.
“Bersama dengan kegiatan KMAN IV dan saudara-saudara masyarakat adat nusantara kurang lebih dua ribu sekian komunitas adat dari Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan seterusnya mereka akan berkumpul dengan kekhususan Papua bersama dengan keberagaman yang kita miliki untuk persatuan dan kesatuan Indonesia,” imbuhnya.
Hajatan ini boleh dibilang cukup fenomenal karena mempertontonkan segala keberagaman yang menyatu dalam hajatan budaya Nusantara.
Pada moment tersebut juga menyuarakan tentang kelestarian budaya, alam, lingkungan yang dimiliki oleh masyarakat adat di seluruh nusantara, bagaimana pentingnya kita menjaga ketahanan pangan lokal, ketahanan energi.
“Saya yakin bahwa masa depan dunia dan bangsa kita itu ada dalam keunikan-keunikan dan kearifan lokal masyarakat di kampung-kampung, sebagaimana yang diperagakan oleh anak muda kreatif pada event Papua Intimate Dinner menampilkan kearifan lokal masyarakat setempat. Ini mengajak kita mari kembali ke kampung/desa karena di sana menyediakan banyak hal untuk keberlangsungan hidup masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelum penyelenggaraan festival tersebut, panitia menggelar Pre-event di Hotel Sultan Senayan Jakarta. Pre-event dikemas dalam bentuk drama musikal yang mengangkat kebudayaan masyarakat di sekitar Danau Sentani. Pre-event ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Jayapura yaitu Danau Sentani agar dapat meningkatkan jumlah turis lokal maupun internasional.
Drama musikal ini dibawakan oleh artis-artis Papua yaitu Nogei (StephenWally & Michael Jakarimilena), Putri Nere, Lala Suwages, Nobo Sasamu, Boii Adalah, serta parapenari dari Kasbi dance, juga Chef Charles Toto mempromosi dan mempopulerkan kuliner khas Papua.