Fokus Kendalikan Inflasi, TPID Pemkab Jayapura Lakukan Sidak Pasar dan Distributor

Berita Daerah Ketahanan Pangan

Triwulan Kedua, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) saat Sidak ke pasar, distributor dan toko-toko. Selasa (25/06/2024)

SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Dalam mengendalikan inflasi pasca Hari Raya Idul Adha, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Dra. Delila Giay bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak mendadak (Sidak) ke sejumlah tempat di antaranya, Pasar Pharaa Sentani dan Gudang Distributor Bahan Pangan, serta beberapa Toko Pengecer, di Sentani, Selasa, 25/06/2024.

Pada sidang yang dilakukan, Asisten II bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Jayapura Theopilus H. Tegay, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Jayapura Sliyono, Kepala Inspektorat Kabupaten Jayapura Meiyer C. Suebu, serta sejumlah pejabat lainnya.

Usai melakukan sidak, Delila Giay mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk mengantisipasi dan mengendalikan inflasi.

“Kita dari TPID melakukan Sidak ke pasar tradisional dan distributor yang kedua. Di mana di triwulan pertama itu kita sudah laksanakan, dan hari ini kita laksanakan Sidak untuk triwulan yang kedua,” ucapnya.

Untuk fokus kita ke pasar, distributor dan beberapa pengecer terkait dengan harga Bapok, stok maupun jenis-jenis Bapok yang di jual kepada masyarakat.

Dari Sidak yang dilakukan untuk harga Bapok di Kabupaten Jayapura masih terbilang stabil atau masih normal.

“Dapat dibuktikan dengan data IPH dari BPS. Berdasarkan data enam bulan itu kita punya IPH itu sekitar 0,9 persen. Artinya, IPH kita di bawah dari dua (2) persen itu sejak jelang Hari Raya Idul Adha sampai dengan saat ini,” jelas Delila.

Dengan data itu, kita bisa mengetahui Kabupaten Jayapura sudah berhasil menekan inflasi di Kabupaten Jayapura untuk beberapa bulan sampai saat ini.

Selain itu, Delila menyatakan, bahwa harga tomat itu ternyata berfluktuasi, karena beberapa hari yang lalu telah terjadi kenaikan. Tetapi, hari ini kita mengecek langsung ternyata harganya sudah stabil.

Begitu pula dengan harga-harga barang yang lain dalam keadaan normal. Kemudian, khusus untuk beberapa bahan pokok yang mendapatkan subsidi pemerintah seperti minyak goreng Minyak Kita.

Di tingkat pengecer dari Sidak yang dilakukan pedagang atau penjual di pasar itu sudah menjual minyak goreng Minyak Kita dengan harga 17 ribu hingga 18 ribu per liter.

“Ini tentu menjadi tugas atau PR kami, nanti dari dinas atau instansi terkait akan dilakukan penelusuran dan mungkin bisa melakukan komunikasi terhadap pihak Bulog. Sehingga di tingkat pengecer itu harga bisa di jual dengan 14 ribu per liter sebagaimana akan ditentukan oleh pemerintah daerah,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *