SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id Dengan diresmikannya Pasar Rakyat Banuku Nimboran oleh Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., pada Kamis, 15 Mei 2025, maka pasar rakyat yang berlokasi di Kampung Kuipons tersebut kini resmi beroperasi dan siap melayani aktivitas jual beli masyarakat.
Kepala Distrik Nimboran, Rahmad Marimbun, S.T., saat ditemui pada Jumat pagi (16/5) di lokasi Pasar Lama, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Jayapura atas peresmian pasar tersebut.

“Saya selaku Kepala Distrik Nimboran mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jayapura yang telah meresmikan Pasar Rakyat Banuku pada 15 Mei kemarin. Dengan peresmian ini, para pedagang kini dapat berjualan, dan masyarakat juga sudah bisa berbelanja di pasar yang baru,” ujarnya.
Terkait keberadaan Pasar Lama, Rahmad menegaskan bahwa para pedagang diminta untuk tidak lagi melakukan aktivitas berjualan di sana.
“Kami dari pemerintah distrik menghimbau dan akan terus memantau agar masyarakat segera mengosongkan Pasar Lama dan berpindah ke pasar yang baru,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rahmad menyampaikan arahan dari Bupati Jayapura saat peresmian pasar, di mana ditegaskan bahwa tidak diperbolehkan lagi adanya aktivitas jual beli menggunakan kendaraan di sekitar wilayah distrik.
“Pedagang yang selama ini berjualan menggunakan kendaraan mobil atau motor tidak diperkenankan lagi beroperasi di luar area pasar. Mereka wajib menempati stan dan los-los yang telah disediakan di dalam pasar Banuku,” jelasnya.
Memasuki hari kedua setelah peresmian, situasi di Pasar Baru disebut sudah kondusif.
“Kami melihat antusiasme masyarakat dan pedagang cukup tinggi. Meskipun masih ada satu-dua yang berjualan di luar, kami terus melakukan pendekatan dan memfasilitasi agar mereka segera pindah ke pasar yang baru,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pedagang rempah yang akrab disapa Bapak Memey, menyatakan kesiapan mengikuti arahan pemerintah, namun berharap adanya perhatian bagi pedagang lama.

“Kami siap mendukung dan pindah ke Pasar Baru. Tapi kami harap pemerintah mendahulukan pedagang lama untuk menempati los atau meja jualan yang tersedia,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Ismail Injonggrang, pedagang daging basah dan kering, yang mengusulkan agar pasar lama segera dibongkar untuk mendorong konsentrasi aktivitas jual beli di satu titik.

“Agar pasar ini maju, pasar lama sebaiknya dibongkar supaya semua aktivitas terpusat di pasar Banuku. Jangan ada dua pasar yang membuat pedagang terbagi,” tandasnya.
Ia juga mengajak seluruh pedagang untuk bersatu dalam memajukan Pasar Rakyat Banuku.
“Mari kita sama-sama mengisi los-los yang ada agar pasar ini hidup dan terlihat aktif,” pungkasnya.
“Dengan semangat kebersamaan, diharapkan Pasar Rakyat Banuku Nimboran menjadi pusat ekonomi yang baru dan representatif bagi masyarakat setempat,” tambahnya mengharapkan.
Admin/Editor: Antony
Penulis: Oskar