SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, melakukan audiensi bersama dalam rangka melakukan audiensi ini guna menjelaskan proyek/Program USAID Indonesia, yang dikenal dengan Proyek Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh), yang berlangsung di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, Gedung A, Lantai 2, Kompleks Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, S.T., M.Sos., memberikan apresiasi kepada IUWASH atas apa yang menjadi program IUWASH di Kabupaten Jayapura.
Saya sangat apresiasi untuk teman-teman dari USAID IUWASH semoga upaya Indonesia untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dapat berjalan dengan baik.
“Terkait dengan pelaporan di Kabupaten Jayapura, SPN LAPOR Sudah berjalan di Kabupaten Jayapura namun tidak mendapatkan pembiayaan. Dalam pelaporannya, pola masyarakat dalam melapor adalah melalui telepon, datang ke kantor, melalui media sosial dan SPN Lapor,” jelasnya.
“Khusus untuk Pola dengan media sosial cukup efektif dilakukan dalam merespon laporan dan isu yang berkembang di masyarakat,” tambahnya.
Dalam tugas dan tanggung jawabnya pola pelayanan pada Dinas Kominfo adalah Telekomunikasi. Sehingga dalam mengenalkan SPN Lapor, Dinas Kominfo sudah melakukan kegiatan sosialisasi, namun faktanya masih membutuhkan banyak lagi kegiatan sosialisasi sehingga masyarakat lebih melek lagi.
“Dalam mekanismenya Pemda Kabupaten Jayapura telah melakukan integrasi secara online sehingga memudahkan dalam pemanfaatannya. Khusus untuk Kabupaten Jayapura sudah memiliki sarana, prasarana, jaringan telekomunikasi, meskipun belum maksimal pada sebagian tempat,” ungkapnya.
Pentingnya sosialisasi SPN Lapor salah satunya bisa dilakukan dengan benar-benar pada tempat umum seperti kantor pemerintah, hotel, rumah sakit dan lainnya. Adapun kendala yang dihadapi pemerintah daerah adalah (Kebijakan diturunkan ke daerah namun tidak diikut sertakan dengan anggarannya).
“Kami berharap IUWASH dapat membuat Notulensi untuk menjadi rujukan kepada pimpinan daerah,” harap Gustaf.
Selain itu, bapak Togi perwakilan USAID IUWASH juga menyampaikan bahwa maksud dan tujuan melakukan audiensi menjelaskan USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh) adalah proyek lima tahun untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, serta perilaku hygiene (WASH) di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat layanan WASH dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) yang berketahanan iklim.
“Bermitra dengan Pemerintah Indonesia, USAID IUWASH Tangguh mendukung upaya Indonesia untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk memastikan akses air dan sanitasi untuk semua (Tujuan 6) dan menciptakan kota dan permukiman yang inklusif, aman , tangguh, dan berkelanjutan (Tujuan 11),” tutupnya.