SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura membuka dan meresmikan Galeri Investasi Digital (GID) antara PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Philip Sekuritas Indonesia dan pencanangan literasi dan sosialisasi pasar modal sebagai bentuk implementasi, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta penyerahan CSR berupa bantuan 200 ekor bibit babi untuk masyarakat Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Nabire, yang dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Dra. Delila Giay, di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Senin, 27/05/2024.
Pada kegiatan tersebut hadir, Direktur Pengembangan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean, Senior Partnership Officer PT Phillip Sekuritas Indonesia Fitria Novita Ningtyas, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, Kepala OPD, unsur Forkompimda serta para Kepala Distrik se- Kabupaten Jayapura.
Delila Giay dalam sambutannya menyampaikan, dalam era kemajuan teknologi yang begitu pesat sehingga tidak dipungkiri pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci utama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan juga pembangunan.
Investasi digital menjadi salah satu fondasi yang vital dalam mendorong terwujudnya visi pembangunan berkelanjutan, yang memperhatikan inklusivitas dan juga inovasi. Galeri Investasi Digital yang diresmikan hari ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam mendukung ekosistem investasi yang inklusif dan progresif.
“Galeri ini bukan hanya sekadar ruang pameran. Namun tempat berkumpulnya berbagai potensi investasi digital yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Galeri Investasi Digital ini merupakan salah satu wadah untuk mengenalkan pasar modal sejak dini berbasis digital kepada masyarakat, baik untuk kalangan akademisi maupun professional.
Dirinya menuturkan, Galeri Investasi Digital merupakan suatu upaya untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi pasar modal, serta memudahkan akses investasi bursa saham.
“Meningkatkan literasi digital, kita membuka peluang akses yang lebih luas terhadap informasi, pendidikan dan juga kesempatan ekonomi,” ujarnya.
Terlebih untuk aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat di Kabupaten Jayapura. Karena pasar modal merupakan instrumen keuangan yang penting dalam memobilisasi dana untuk pembangunan, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi secara profesional dan terukur.
“Adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi ASN serta masyarakat dalam pasar modal. Dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan Kabupaten Jayapura sebagai pusat investasi digital yang dinamis, masyarakat yang melek digital dan partisipasi yang aktif dalam pasar modal,” ungkapnya.
Direktur PT. BEI, Jeffrey Hendrik menyampaikan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak dan saat ini giliran ke Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan menggandeng PT. Sekuritas Indonesia.
“Beberapa kegiatan yakni, peresmian galeri investasi digital kemudian pencanangan 1.000 ASN dan masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal lalu terakhir penyerahan CSR berupa 200 bibit babi dalam rangka HUT ke-46 pasar modal Indonesia,” jelasnya.
Ini memiliki dampak positif bagi masyarakat sebab yang mampu menjadi investor tentunya mendapatkan manfaat dari pasar modal begitupun masyarakat yang tidak mampu menjadi investor juga bisa bisa merasakan manfaat dengan kehadiran pasar modal itu sendiri apalagi potensi pertumbuhan perekonomian di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura sangat bagus.
Tidak hanya itu, Jeffrey Hendrik menyebutkan, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46, Pasar Modal Indonesia atau BEI menyerahkan CSR berupa 200 bibit babi untuk masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Nabire.
Diharapkan dengan CSR diberikan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di 2 Kabupaten itu.
“Jadi masyarakat mampu menjadi investor bisa mendapatkan manfaat dari pasar modal, masyarakat yang tidak mampu menjadi investor pun kami hadir untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” terangnya.