SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Tiga tahun berlalu bencana banjir bandang dan longsor Sentani, Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama masyarakat, khususnya jemaat GKI Reveil Kemiri, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu 16 Maret 2022 malam.
Peristiwa banjir bandang dan longsor Sentani, masyarakat adat diajak konsisten menjaga Cagar Alam Cycloop (CAC).
Orang nomor satu di Kabupaten ini pun berharap, peristiwa tiga tahun silam bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi penerus agar dapat menghargai dan menjaga alam, lingkungan sekitar kita. Supaya peristiwa seperti ini bisa dihindari atau meminimalisir potensi bahaya bencana alam di sekitar kita.
Momentum peringatan 3 tahun Bencana Banjir Bandang dan Longsor Sentani, yang dipusatkan di Lokasi Pembangunan Tugu Peringatan, Kemiri I, Sentani ini selain dihadiri oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., jug dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Jayapura Ny. Magdalena Luturmas Awoitauw bersama sejumlah pimpinan OPD, unsur Forkompinda, Ondofolo/Khose, masyarakat dan jemaat Reveil Kemiri Sentani.
Dalam sambutannya, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengajak untuk selalu bersyukur, karena atas perkenan Tuhan kita masih bisa berkumpul untuk memperingati tiga tahun bencana banjir bandang dan longsor Sentani.
“Pertama kita mangucap syukur kepada Tuhan, bahwa atas perkenannya kita boleh hidup dan dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan ibadah pengucapan syukur pada sore hari ini. Momentum peringatan ini kita lakukan sebagai ungkapan dan pengakuan kita sebagai manusia bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa tidak meninggalkan kita setelah peristiwa banjir bandang, 16 Maret 2019 lalu,” kata Bupati Mathius.
Lebih lanjut, Bupati Mathius menuturkan, saat peristiwa Banjir Bandang terjadi, Tuhan terus memulihkan keadaan kita sebagai umatnya melalui berbagai pihak, baik pemerintah, maupun masyarakat umum dan pihak swasta bersama-sama kita terlibat untuk mengurangi beban pada peristiwa 3 tahun lalu tersebut.
“Banyak sekali orang yang kita tidak kenal dan tidak tahu dari mana? Dari berbagai suku bangsa, agama, semua turut terlibat di dalam mengatasi bencana itu, itulah satu keajaiban Tuhan. Banyak peristiwa yang kita lihat. Dari semua wilayah di Nusantara ini datang meringankan beban apa yang kita alami di Kabupaten ini,” tegas Bupati Mathius.
“Pasca peristiwa banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Jayapura terus berupaya bagaimana mempercepat pemulihan Kabupaten Jayapura khususnya Kota Sentani yang terdampak bencana yang terjadi,” ungkapnya.
Dalam penanganannya, sambung Bupati, dibagi dalam tiga segmen. Yang Pertama, pemulihan Cagar Alam Cycloop, kedua pemulihan kota sentani dan ketiga adalah kawasan danau Sentani. apa yang dilakukan pemerintah saat ini mungkin tidak akan mengembalikan keadaan seperti sediakala, namun pemerintah tetap berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik untuk kesejahteraan warganya.
“Pemerintah juga pada momen ini juga mengapresiasi, mengucapkan keterlibatan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kita juga tidak perlu mengingat kembali lagi peristiwa ini, tetapi kita harus optimis bahwa tuhan menyediakan masa depan yang lebih baik di waktu-waktu yang akan datang,” tutur Bupati.
Pada akhir sambutannya, Bupati Mathius mengingatkan kembali peristiwa alam ini bukanlah suatu fenomena alam secara alami, tetapi ada campur tangan perbuatan kita sebagai manuasia, yang turut memberi kontribusi terhadap kerusakan dan bencana alam ini.
Biarlah peristiwa ini menjadi pertanda penting agar apa yang pemerintah sudah atur ini untuk dipertanggungjawabkan bersama dengan masyarakat adat pemilik ulayat. Karena alam ini merupakan ciptaan Tuhan dan bukan warisan nenek moyang tetapi juga merupakan titipan dari anak cucu kita, yang harus terus dijaga kelestariannya.