SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dan Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro telah menuntaskan tugas dan pengabdiannya untuk Kabupaten Jayapura hari ini, Senin, 12 Desember 2022.
Mengakhiri masa jabatannya atau purna tugas Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2017-2022 ini ini ditandai dengan proses penyerahan jabatan dari Bupati Jayapura Mathius Awoitauw kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Dra. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP., di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 12 Desember 2022.
“Bekerja pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura merupakan penghormatan yang sangat luar biasa dan pengalaman saya sebagai Bupati Jayapura dan pak Giri sebagai Wakil Bupati Jayapura adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan sampai kapanpun,” ungkap Bupati Mathius, pada pidatonya dalam acara Purna Tugas Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2017-2022, di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 12 Desember 2022 siang.
Selain permintaan maaf, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN yang selama ini sudah mendukungnya.
“Terima kasih atas segala pengorbanan, loyalitas, dedikasi selama kami memimpin di Kabupaten Jayapura. Sebaik apapun pemimpin, sevisioner apapun dia tidak akan mungkin bisa membawa daerahnya maju tanpa ASN yang berkualitas,” ungkapnya.
Lanjut Mathius menuturkan, pengabdian kini telah berakhir, sehingga pihaknya menyampaikan rasa hormat kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemda Kabupaten Jayapura yang telah bersama-sama bekerja selama ini.
“Kami pamit dan kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua ASN beserta seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura, jika ada kekurangan selama kepemimpinan kami,” tuturnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasis atas semua dukungan dan doa selama menjalankan tugas pemerintahan di daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Kenambai Umbai tersebut.
Dirinya juga menjelaskan api perjuangan yang sudah dinyalakan, sehingga ini dapat terus diperjuangkan karena perjuangan belum selesai.
“Untuk itu, kami ingin pamit dengan baik-baik dan saat kami datang masyarakat melihat dada kami. Tetapi, kami juga ingin pamit dengan masyarakat melihat punggung kami,” kata Giri Wijayantoro di akhir pidatonya.