SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop dan UKM) kembali menggelar pelatihan membatik sebagai upaya menyiapkan diri menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 pada bulan Oktober 2021 mendatang.
Kegiatan yang diadakan di Sanggar Batik Telaga Ria, Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura itu dibuka oleh Sekda Kabupaten Jayapura Dra. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP, didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura Parson Horota.
Pelatihan membatik yang menghadirkan tiga orang pemateri yang ahli di bidangnya dari Jogjakarta itu diikuti 15 orang pembatik Orang Asli Papua (OAP) asal Kabupaten Jayapura untuk meningkatkan kualitasnya sehingga memiliki keahlian dan menghasilkan karya bernilai jual atau ekonomis.
Dengan keterampilan membatik ini diharapkan 15 orang pembatik lokal ini dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk memasuki industri batik.
“Kegiatan membatik kali ini dibuka oleh ibu Sekda, dan ini adalah pelatihan membatik lanjutan dari tahun 2019 lalu. Sebenarnya di tahun 2020 itu kita rencana untuk lanjutkan pelatihan tersebut. Tapi, pas awal pandemi Covid-19 di bulan Maret itu, akhirnya kita tidak lanjutkan lagi. Sehingga kita pending dilakukan untuk tahun 2021 ini, karena instrukturnya dari Jawa dan terdampak lockdown hingga semua orang tidak boleh keluar masuk,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura, Parson Horota, Selasa (15/6/2021).
“Pelatihan yang kita gelar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari 15 orang pembatik,” tambahnya dengan singkat.
Selama pelatihan peserta dibekali ilmu-ilmu membatik, baik itu teknik tulis maupun stamp alias cap.
“Para pembatik itu, kita akan bagi ke masing-masing orang yang punya skill. Jadi ada khusus untuk menggambar, khusus untuk mencelup dan khusus untuk cap. Ya, ada berapa skill yang ada dalam ilmu membatik ini, peserta pelatihan itu kita akan bagi kepada masing-masing skillnya. Supaya sesudah mengikuti pelatihan ini, kita akan tahu, siapa punya skill di bagian ini dan itu, lalu kita akan bagi sesuai masing-masing keahlian,” jelasnya.
Parson berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan hingga akhir tahun 2021 ini. “Kegiatan pelatihan ini selama 10 hari kita lakukan, kemudian di bulan Juli nanti pendampingnya kembali datang, itu baru kita lanjutkan bekerja untuk enam bulan ke depan hingga masuk ke PON XX dan bimbingannya selesai di bulan Desember mendatang,” paparnya.
“Kita harap di tahun 2021 ini tetap dilanjutkan, sehingga bisa menjadi industri batik yang ada di Kabupaten Jayapura. Dengan begitu kita bisa menciptakan produk-produk kain batik yang khusus gambar dan desain bercorak dari empat wilayah pembangunan yang ada di Kabupaten Jayapura,” harap pria yang pernah menjabat Sekretaris Bappeda Kabupaten Jayapura tersebut.