SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Sejumlah petani di Kabupaten Jayapura khususnya di Kampung Nimbokrang, Distrik Nimbokrang mulai menggeluti budidaya tanaman porang yang akhir-akhir ini lagi trend di kalangan petani.
Petani yang tergabung dalam kelompok tani (Keltan) Karya Bersama Kampung Nimbokrang melaksanakan tanam perdana di lahan seluas 5 hektar yang ada di Kampung Nimbokrang, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.
Penanaman porang secara simbolis dilakukan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Timothius J. Demetouw didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura David Zakaria, kelompok tani bersama Kampung Nimbokrang dan perwakilan PT. Alfatin Porang Indonesia, Sabtu (30/1/2021) lalu.
Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timothius J. Demetouw sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh masyarakat setempat untuk melakukan budidaya tanaman porang.
“Untuk Kabupaten Jayapura, baru di Nimbokrang ini yang kelompok taninya menanam porang. Jadi ini inisiatif yang luar biasa dan menjadi gebrakan baru terhadap budidaya porang di Papua. Atas nama Pemkab Jayapura, saya sangat mengapresiasi langkah yang sangat baik ini,” kata Timothius Demetouw, usai melakukan penanaman perdana porang secara simbolis di Kampung Nimbokrang, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, harga tanaman porang saat ini cukup mahal, permintaan domestik bahkan pasar Asia dan Eropa sangat membuka permintaan porang dari Indonesia.
“Saya mewakili pak Bupati sangat berharap langkah awal ini bisa sukses, tanaman porang bisa tumbuh sempurna dan hasilnya baik. Saya sangat yakin ini bisa berhasil dan bisa mensejahterakan para petani di sini,” ucapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura (TPH) Kabupaten Jayapura, David Zakaria mengaku sangat yakin budidaya tanaman porang dari kelompok tani Karya Bersama Kampung Nimbokrang ini bisa berhasil dengan kerjakeras petani dan pengawalan para pendamping.
“Ini langkah awal yang ditanam di lahan seluas 5 hektar, kalau dikawal dengan baik dan panennya bagus dengan harga saat ini, satu hektarnya bisa menghasilkan 500 – 800 juta kotor. Harapan kami, langkah petani ini bisa ditiru petani lain, baik di Nimbokrang maupun di wilayah lain,” katanya.
Lanjut David Zakaria menyampaikan, pihaknya akan terus mengawal para petani hingga upaya awal tersebut dapat berhasil.
“Kita akan kawal semaksimal mungkin dengan penyediaan pupuk dan ke depan benihnya turut dipikirkan. Kami juga berharap ke depan lahan-lahan tidur yang ada di kampung ini bisa dimanfaatkan petani,” ucapnya.
Sementara itu, Suryanti, perwakilan PT. Alfatin Porang Indonesia, yang merupakan penyedia bibit porang untuk wilayah Indonesia Timur dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya sebagai mitra pemerintah mendapat pengadaan bibit porang sebanyak 3.500 ton/bulan. Jumlah ini diperuntukkan untuk petani budidaya porang yang ada di wilayah Indonesia Timur.
“Pasar Eropa sangat membutuhkan tanaman porang ini, sehingga budidaya porang masih sangat menjanjikan. Kami berharap tanaman porang Kampung Nimbokrang bisa sukses,” ucapnya.