Pansus DPR Papua Berang Ratusan Atlet Dari 17 Provinsi Tidak Dapat Menu Makanan Malam

Berita Daerah Nasional Olahraga

Dua Anggota Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua yakni, Natan Pahabol dan Muhammad Darwis Massie saat diwawancarai usai meninjau Hotel Grand Papua Sentani, yang menjadi tempat tinggal dari ratusan atlet dari 17 provinsi.

SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua angkat bicara terkait 179 atlet cabang olahraga (Cabor) Tenis Meja dari 17 provinsi yang mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua di Hotel Grand Papua Sentani yang tidak mendapat makan malam dan menerima makan tidak didukung oleh menu untuk memenuhi kalori dan vitamin. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kebutuhan gizi dari ratusan Paralympian tenis meja yang bertanding di Peparnas XVI.

“Jadi, ini kami dari Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua yang bertugas untuk mengawasi, memonitoring dan mengevaluasi penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI 2021 di Papua. Sehingga kami DPR Papua membuat panitia khusus atau Pansus yang mempunyai tugas selain monitoring, juga turun lapangan dan melakukan kroscek apabila ada temuan masalah atau hal-hal yang terjadi di lapangan selama pelaksanaan dua iven tersebut,” kata Anggota Pansus PON XX dan PPN XVI DPR Papua, Natan Pahabol, S.Pd, Kamis (11/11/2021).

Selain Natan Pahabol, juga ada lima anggota Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua ikut meninjau tempat tinggal ratusan atlet dari 17 provinsi yang dipusatkan di Hotel Grand Papua Sentani yakni, Muhammad Darwis Massie, SE, Danton Giban, S.Pd, M.Si, Herman Yogobi, Petrus Pigai dan Tarius Mul, S.Sos, serta Staf Ahli Yohanes Fajar I. Kambon, S.IP, M.Dev.Pract.

“Kami beberapa waktu lalu sudah dapat informasi, bahwa di Hotel Grand Papua Sentani ada ratusan atlet dari 17 provinsi yang tinggal di sini. Informasi yang kami peroleh itu terkait pelayanan konsumsi baik itu makan dan minum untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam yang dilayani oleh LO Bidang Konsumsi PB Peparnas XVI, itu kadang-kadang terlambat datang atau tidak on time atau tidak datang bawa makan malam untuk ratusan atlet yang ada di sini. Itulah temuan berdasarkan informasi yang kami peroleh beberapa waktu lalu,” katanya.

“Kemudian temuan kedua yang kami peroleh itu, gizi daripada menu disiapkan juga itu tidak layak atau tidak sesuai dengan standar yang diminta. Karena dalam event Peparnas ini kan, konsumsi untuk atlet harus mendapatkan makan itu menunya sudah ada standarnya. Tetapi setelah sampai di sini, kami kroscek langsung dengan para atlet, ternyata informasi itu benar. Bahwa, beberapa waktu lalu ada keterlambatan antar makanan kesini dan gizi dari menu makanan itu tidak sesuai dengan standar,” sambung Natan Pahabol.

Natan mengaku pihak Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua Kamis (11/11/2021), sengaja ke Hotel Grand Papua Sentani setelah mendapat informasi, untuk melihat langsung dan berdialog dengan para atlet, pelatih dan ofisial, serta LO Bidang Konsumsi PB Peparnas XVI Papua.

“Memang banyak keluhan yang disampaikan kepada kami. Dari aspek pelayanan misalnya. Lalu dari segi pengantaran makanan yang kadang lambat atau tidak on time. Malam harinya mereka tidak mendapat makan. Padahal pagi hingga sore harinya mereka bertanding, dengan harapan malamnya bisa mendapat makan malam untuk mengembalikan energi dan stamina. Tapi, itu kadangkala tidak sesuai harapan, karena para atlet di sini terlambat mendapat makan dan terkadang tidak diberi makan malam, serta gizi dari makanan yang disajikan tidak sesuai standar,” beber Natan.

Hal itu terjadi karena antara LO Bidang Konsumsi Peparnas dengan pihak hotel ini ada sedikit Miss komunikasi. Sehingga barangkali ada di satu hari itu membuat kesalahan, kemudian untuk pengantaran makanannya itu dilakukan pada waktu tengah malam dan itu sedikit kurang baik.

“Akhirnya, kondisi ini cepat disikapi dan diambil langkah dengan adanya desakan dari pihak-pihak yang ada di sini dalam hal ini aparat Polres Jayapura, bersama pihak Peparnas dan manajemen hotel telah melakukan perjanjian pembagian tugas, sehingga kewenangan konsumsi itu dihibahkan ke pihak hotel. Kami percaya dan yakin pasti pihak hotel dengan mekanisme yang ada itu akan melayani atlet dengan baik,” bebernya.

Selain itu, pihak Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua juga mendapat informasi, bahwa dari pihak LO Bidang Konsumsi Peparnas XVI Papua, siap melayani snack pagi, siang dan sore untuk para atlet saat bertanding di venue-venue.

“Untuk itu, kami berharap hal ini harus ada lakukan pembenahan dan antar makanan (snack) itu dengan on time dari pihak LO Peparnas yang menangani itu, dari dapur umum ke atlet itu harus antar on time. Selain itu, kami juga minta isi dari menu nya itu dapat diperhatikan dan harus sesuai standar yang sudah ada dalam penyelenggaraan Peparnas. Kan, orang yang masak tidak seenaknya, sudah ada standarnya ditentukan. Nah, itu yang di masak dan di kasi makan ke atlet,” cetusnya.

“Setahu saya, sudah ada anggaran untuk konsumsi di event Peparnas XVI Papua. Jadi gunakan anggaran dengan baik. Sudah ada standar untuk makanan atlet, jangan tambah variasi lagi. Kami temukan makanan untuk atlet, itu siapkan lalapan. Karena lalapan itu bukan makanan untuk atlet. Jadi tidak usah lagi makanan yang bungkus – bungkus di pinggir jalan itu. Tidak usah seperti itu lagi. Kami sudah anggarkan uang yang besar, berarti harus menggunakan anggaran tersebut,” sambung Natan.

Selanjutnya, kata Natan, terkait sudah adanya perjanjian antara pihak Peparnas XVI dengan manajemen hotel mengenai pembagian tugas konsumsi, menurut dia, harus segera cairkan anggarannya ke pihak hotel.

“Pihak Peparnas dan manajemen hotel lakukan perjanjian semacam pembagian tugas yang dimediasi oleh pihak kepolisian, jangan hanya tandatangan di atas kerta saja. Anggarannya juga harus dikirim segera, supaya pihak hotel juga bisa melayani betul-betul kebutuhan konsumsi para atlet dengan anggaran yang disediakan pihak Peparnas,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua lainnya, H. Muhammad Darwis Massie, SE, menambahkan, pihaknya harap menu yang disiapkan untuk atlet itu harus memperhatikan standar gizi.

“Dapur umum ini kan tetap melayani konsumsi di venue, jadi ada snack, makan pagi, makan siang, makan sore dan makan malam. Harapan kami dari Pansus, tolonglah menu yang diberikan kepada atlet. Karena atlet ini kan butuh asupan gizi yang cukup dan makanan yang sehat. Sehingga dalam hal pelayanan konsumsi, menu ini berkaitan dengan variasi makanannya. Supaya para atlet ini juga tidak merasa bosan dengan menu itu-itu saja, mereka kan lama di sini, jangan sampai mereka jenuh dengan menu makanan yang disajikan panitia,” imbuhnya.

Selanjutnya, Darwis sapaan akrabnya mengatakan, terkait menu makanan para atlet berdasarkan informasi yang diperoleh itu atlet sudah mulai jenuh. Sesuai pengakuan para atlet, mereka sejak datang hingga saat ini, menu makan pada pagi dan malam hari sama saja.

“Tadi kami dapat informasi, bahwa mereka sudah mulai jenuh dengan menu yang disajikan. Jadi menu makanannya datang, kadang-kadang sudah dalam kondisi sudah tidak segar (fresh) lagi gitu. Terutama sayuran itu, variasi sayur ini harus selalu diperhatikan,” kata politisi PKS Papua ini.

Yang pihaknya dari Pansus PON XX dan Peparnas XVI DPR Papua dapatkan saat kunjungan ke Grand Papua Sentani tadi, secara psikologis para atlet cukup terganggu. Darwis mempertanyakan bagaimana para atlet mau berkonsentrasi untuk meraih prestasi kalau kondisi menu makan dan lambatnya pengantaran konsumsi mengganggu psikologi mereka.

“Karena kalau mereka (atlet) tidak makan, kami khawatir mereka sakit atau kondisi tubuh mereka juga bisa tidak prima. Apalagi mereka ini kan lagi sementara bertanding. Maka itu, saya minta untuk dapur umum yang melayani konsumsi para atlet agar dapat memperhatikan itu semua,” tukas pria yang juga Ketua DPP KKM Bone Provinsi Papua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *