SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Jayapura bukan saja membuat daerah ini dengan resiko tinggi penyebaran Corona, tapi juga membuat rumah sakit kewalahan. Bukan saja tenaga kesehatan dan juga ketersediaan ruang isolasi. Lonjakan kasus membuat kebutuhan tabung oksigen di RSUD Yowari, Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, meningkat drastis.
Direktur RSUD Yowari, Dr. Petronella Marcia Risamasu ketika dikonfirmasi wartawan membenarkannya. Menurutnya, sejak angka kasus atau pasien Covid-19 semakin banyak atau mengalami peningkatan, kebutuhan oksigen di tempatnya naik drastis atau mengalami kekurangan akibat banyak pasien yang menjalani perawatan dan membutuhkan oksigen.
“Sekarang kebutuhan tabung oksigen sekitar 50 tabung perhari. Biasanya untuk kebutuhan normalnya itu kisaran 20 sampai 30 tabung oksigen perhari, itu terjadi saat ini akibat melonjak naik sekitar 50 tabung oksigen dan kebanyakan untuk pasien Covid-19. Padahal kemampuan produksi oksigen di rumah sakit ini hanya dikisaran 20-30 tabung oksigen, sisanya diusahakan dibeli dan itupun juga terbatas,” katanya saat ditemui di sela-sela vaksinasi massal pelajar di SMA Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya, pada kondisi normal tabung oksigen biasanya 20-30 tabung perhari. Namun saat ini pihaknya harus keteteran, karena mesti menyiapkan minimal 50 tabung oksigen dalam sehari. Keberadaan tabung oksigen itu sangat urgen mengingat pihaknya kerap kedatangan pasien COVID-19 yang nafasnya sudah sesak, sehingga butuh bantuan oksigen.
Untuk itulah, dokter Malla demikian sapaan akrabnya meminta dukungan semua pihak terlebih Dinas Kesehatan Provinsi Papua agar dapat membantunya dalam hal memenuhi kebutuhan oksigen. “Hal ini penting mengingat saat ini terjadinya lonjakan pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RSUD Yowari dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Terkait kebutuhan oksigen yang terbatas itu, dokter Malla mengimbau kepada masyarakat agar patuhi protokol kesehatan Covid-19. Sebab tenaga medis saat ini sudah kewalahan, bahkan kebutuhan oksigen juga sangat terbatas.
“Perhari ini, ada 8 orang pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi, sementara yang mengantri ruangan ada 4 orang. Jadi untuk melengkapinya, kami berupaya mengalihfungsikan sejumlah ruangan agar bisa digunakan. Sehingga saat ini ruangan berstatus penuh atau full,” imbuhnya.