SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Jayapura saat ini sedang melaksanakan pembangunan peningkatan jalan penghubung antara Kampung Doromena, Distrik Depapre dan Kampung Yongsu Spari, Distrik Rafenirara. Pelaksanaan pekerjaan jalan ini bersumber dari alokasi anggaran dana otsus jilid II Tahun 2022 yang diperuntukan untuk peningkatan infrastruktur jalan di kedua kampung tersebut.
Dari pantauan media ini di lapangan, ketika turut serta bersama tim Dinas PUPR, BAPPEDA Kabupaten Jayapura pada saat pemantauan lapangan Kamis (1/9/2022) nampak pekerjaan peningkatan ruas jalan penghubung antara Kampung Doromena, Distrik Depapre dan Kampung Yongsu Spari Distrik Rafenirara ini sedang dikerjakan oleh pihak yang mendapatkan paket pekerjaan.
Kepala Bidang Jasa Marga Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Jayapura, Agus Korwa mengatakan pekerjaan peningkatan ruas jalan ini murni dialokasikan dari sumber dana otsus jilid II Tahun 2022.
“Terkait dengan pekerjaan ruas jalan Doromena Yonsu, kita target untuk tahun ini kurang lebih 1 kilo 50 meter, karena dana yang tersedia di kabupaten untuk dana otsus ini kurang lebih nilai kontraknya 3,9 miliar,” ujar Agus Korwa saat diwawancarai di sela pemantauan pekerjaan ruas jalan tersebut.
Mengenai teknis pekerjaan peningkatan jalan ini, lanjut Agus Korwa akan dikerjakan dengan sistem rigid atau pengecoran menggunakan besi beton yang diawali dengan pengerasan jalan terlebih dahulu.
“Untuk pekerjaan jalan ini kita lakukan pengerasan terlebih dahulu, menggunakan sistem rigid atau cor beton dan kita targetkan pengerjaan ini selesai di bulan November dengan jangka waktu pelaksanaannya kurang lebih 120 hari kalender,” jelas Agus Korwa.
Terkait medan, Agus Korwa menambahkan cukup berat namun tidak menyurutkan niat dan misi pemerintah untuk membangun ruas jalan tersebut sesuai dengan upaya Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Jayapura memanfaatkan pekerjaan infrastruktur dana otsus untuk membuka akses transportasi darat masyarakat di kampung.
“Harus bisa menyelesaikannya meskipun medan yang berat ini kita musti perlu punya strategi untuk selesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentukan,” tukasnya.