Goa Jepang dan Telaga Kerewai yang Sakral di Kampung Dondai

Adat Berita Daerah Pariwisata

Goa Jepang yang terletak di Teluk Yope, Kampung Dondai

SENTANI, lpplrku.jayapurakab.go.id – Kampung Dondai di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura memiliki sejumlah spot wisata dan kisahnya yang menarik untuk ditelusuri.

Selain bukit Yotoro yang memanjakan kita dengan keindahan Danau sentani, ada dua spot wisata lainnya yang menarik untuk ditelusuri yaitu Goa Jepang dan Telaga Kerewai yang sakral.

Konon menurut cerita masyarakat setempat, Goa yang berada di Teluk Yope itu adalah tempat persembunyian tentara Jepang yang dipukul mundur tentara sekutu Amerika pada Perang Dunia ke II.

“Pada perang dunia kedua, setelah tentara Jepang melarikan diri akibat serangan sekutu Amerika, goa itu kosong dan masyarakat kampung menggunakan goa itu untuk berlindung dari serangan bom Amerika,” ungkap Kepala Kampung  Dondai, Yosis Daimoe.

Menurutnya, Goa Jepang yang berada di sebelah barat Kampung Dondai itu juga pernah menjadi tempat persinggahan Presiden Republik Indonesia pertama, Sukarno.

Sosok berkarisma itu juga dikisahkan pernah mandi menggunakan air dari sumur yang letaknya tidak jauh dari goa itu. “Kedalaman sumur itu kurang lebih 6 sampai 7 meter dan sumurnya tidak pernah kering, selalu ada airnya,” ujarnya.

Keberadaan goa Jepang ini belum banyak diketahui orang karena mayoritas pengunjung yang datang kesana hanyalah masyarakat lokal yang penasaran akan keberadaan goa tersebut.

Berbeda dengan Telaga Kerewai di sebelah barat Kampung Dondai. Telaga alami yang  dianggap sakral oleh masyarakat setempat karena menyimpan misteri yang belum terkuak hingga saat ini.

Masyarakat di sana percaya bahwa di telaga tersebut dijaga oleh sesosok buaya putih berkepala manusia yang sering menampakan wujudnya.

Menjadi tempat yang sakral, pengunjung yang akan kesana wajib meminta izin terlebih dahulu dengan Ondofolo Kampung Dondai agar terdindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“ masyarakat pernah melihat, makanya telaga itu dijadikan tempat yang sakral dan tidak boleh dirusak apa lagi mengambil barang dari sekitar telaga itu, tutu Yosis.

Di telaga karawei itu juga hidup beberapa jenis ikan, diantaranya mujair, gastor dan gabus merah yang merupakan spesies ikan endemik danau sentani yang mulai langka yang membuat spot wisata ini wajib untuk dikunjungi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *